
Kucing adalah karnivora sejati dengan tubuh sempurna sesuai dengan dietnya.Rahang kucing dirancang untuk memotong, bukan mengunyah. 30 buah gigi tajam-berfungsi untuk memotong. liurnya yang tidak mengandung enzim pencernaan, perut dirancang untuk mencerna makanan yang ditelan dengan cepat. Kucing mempunyai pola dan perilaku makan yang sangat spesifik. Kucing makan sekitar 12 – 18 kali sehari, dengan total waktu makan sekitar 30 menit/hari. Kucing hanya makan beberapa gram makanan setiap kali makan. Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi kucing harus dipenuhi oleh diet khusus. Diet ini harus memperhitungkan beberapa kriteria yang berkaitan dengan gaya hidup atau usianya, kesehatan, status seksualnya, sesuai dengan karakter rasnya, dan sensitivitas khusus lain, seperti pencernaan atau kulit yang sensitif misalnya. Diet dengan nutrisi spesifik ini bisa untuk menemani kucing sepanjang hidupnya.
Pada era milenial ini, kucing masih menjadi hewan kesayangan yang digemari banyak orang. Namun bagaimana jika kucing yang kita pelihara tiba-tiba menjadi agresif? Sifat agresif pada kucing dapat menjadi masalah serius bagi pemilik kucing karena dapat melukai hewan lain atau bahkan pemiliknya sendiri. Kucing yang agresif juga dapat menjadi salah satu cara penyebaran penyakit zoonosis. Keagresifan kucing dapat terjadi karena banyak hal seperti karena kurangnya sosialisasi dengan manusia atau hewan lain, cara bermain yang agresif biasanya pada kittens, agresif karena kesakitan (Pain-Assosiated aggression) atau dikarenakan Inter-Cat aggression.

- Sifat agresif karena kurangnya sosialisasi
Mengenalkan kucing kepada manusia dapat mencegah terbentuknya “human-directed aggression. Sebaiknya kittens sudah dikenalkan dengan manusia saat umur 7 minggu Sering –sering memegang dengan lembut termasuk mengecek kesehatan kucing dapat membantu kucing lebih bersahabat.
- Cara bermain yang agresif (Play aggression)
Kitten biasanya bermain lebih “galak” pada kitten atau kucing lain. Secara natural para induk mengajarkan cara bermain pada kitten. Untuk mencegah hal tersebut , pemilik sebaiknya memberikan mainan-mainan kepada kitten
- Sifat agresif karena rasa sakit (Pain-Associated Aggression)
Rasa sakit dapat menimbulkan keagresifan pada kucing. Kucing dapat menjadi “galak” pada pemiliknya saat pemiliknya secara tidak sengaja penyentuh area yang sakit. Hal ini akan membuat pemilik sulit membawa kucing ke dokter hewan. Here’s a way to restrain you aggressive cat, with BiteNot Collar! BiteNot Collar mencegah kucing untuk menggigit karena tidak bisa menggerakan lehernya. Namun dengan collar ini , kucing tidak bisa makan dan minum sehingga harus sering dibuka secara temporer.

- Inter-cat Aggression
Sifat ini terjadi pada kucing lain dalam satu rumah.Kucing yang agresif akan berkuasa terhadap makanan, litter box, dan lainnya. Hal ini biasanya terjadi pada saat ada kucing baru dalam rumah tersebut. Hal ini dapat di cegah dengan pemilik harus mengenalkan kucing baru secara perlahan.
Posting Komentar